May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Pidato yang mengubah arah perkembangan sepak bola wanita

5 min read

Pidato yang mengubah arah perkembangan sepak bola wanita – Aku sangat marah serta aku mengatakan kita wajib melaksanakan suatu tentang perihal ini.

Tahun 1986 serta fokus kemarahan Ellen Wille merupakan tubuh pengatur sepakbola dunia, Fifa. Ia merupakan bagian dari komite eksekutif Federasi Sepak Bola Norwegia( NFF) pada dikala itu serta baru saja membaca laporan Fifa yang tidak membuat satu rujukan juga tentang sepakbola perempuan.

Guru sains dari Oslo hendak mengambil langkah dalam tangan sendiri serta membagikan pidato yang hendak memforsir mereka di puncak Fifa buat mencermati.

Program Sepak Bola Dunia BBC World Service sudah memandang kembali akibat pidato itu terhadap masa depan sepakbola perempuan.

Pemain sepak bola perempuan di segala dunia lagi berjuang banyak pertempuran buat menemukan pengakuan serta mengalami resistensi yang signifikan dari mereka di dalam serta di luar game, yang diwujudkan dengan minimnya sokongan dari tubuh pengatur sepakbola dunia sendiri.

Asosiasi Sepak Bola di Inggris sudah mengakhiri larangan 5 dekade terhadap sepak bola perempuan.

Piala Dunia Perempuan tidak formal awal diadakan di Italia serta setahun setelah itu turnamen global tidak formal yang lain diadakan di Meksiko, menarik kerumunan lebih dari 100. 000 orang, namun kedua kompetisi tersebut tidak didukung oleh Fifa.

Wille, yang pula seseorang pemain sepakbola pemula, bergabung dengan NFF pada tahun 1976- tahun yang sama dengan persetujuan sepakbola perempuan di negeri itu- dan ia tidak bersedia menerima status quo.

Aku mengatakan kita wajib mempunyai Kejuaraan Dunia buat perempuan.

Rekan- rekannya di NFF memutuskan kalau ia wajib berangkat ke kongres Fifa yang diadakan tahun itu di Kota Meksiko- kebetulan kota yang sama yang jadi tuan rumah turnamen global tidak formal 1971- dan membagikan pidato tentang sepakbola perempuan.

” Mereka berpikir hendak lebih berarti bila seseorang perempuan yang melaksanakannya serta bukan seseorang laki- laki,” kata Wille. Ia tidak ragu.

Tetapi kala pagi hari pidato itu wajib di informasikan, gugup mulai timbul.

Buat membagikan pidato, Kamu wajib mengangkut kartu serta menunggu diseleksi. Tidak sempat terdapat perempuan yang berdialog di kongres Fifa lebih dahulu.

Wille, yang berdiri dengan besar tubuh 4 kaki 10 inci, dipanggil ke panggung, tetapi diawali dengan tidak menguntungkan kala ia sangat pendek buat dapat menggapai mikrofon.

Jadi seorang wajib tiba serta menolong aku, serta setelah itu aku mulai berdialog.”

Isi persis pidatonya sudah lenyap dalam waktu, tanpa transkrip ataupun rekaman pidato yang masih terdapat, namun di antara mereka yang menyaksikannya secara langsung merupakan 2 figur sangat mempengaruhi dalam sepakbola- presiden Fifa dikala itu, Joao Havelange, serta sekretaris jenderal Sepp Blatter.

Walaupun Fifa tidak mempunyai kopian pidato, mereka sukses memperoleh menit- menit yang mengkonfirmasi kalau Wille sudah memohon sekretaris jenderal buat” menarik atensi lebih pada sepakbola perempuan, paling utama dalam perihal wasit serta wujud turnamen internasional”.

Fifa lebih dahulu sudah mengadakan dialog buat menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Perempuan, bagi riset yang disediakan oleh organisasi tersebut, namun belum terdapat yang terealisasi.

Laporan formal Fifa tentang kongres tahun 1986 melaporkan kalau Havelange membagikan asumsi kepada Wille, secara langsung mengucapkan terima kasih padanya serta memberitahu kongres kalau Fifa lagi menanggulangi topik tersebut serta bekerja mengarah turnamen dunia awal buat perempuan, yang hendak berlangsung pada tahun 1988.

Bagi Wille, sehabis ia berdialog, seluruh mata tertuju pada orang kanannya- Blatter, yang setelah itu hendak mengambil alih Havelange selaku presiden serta berprofesi dari tahun 1998 sampai 2015.

” Seluruhnya jadi sepi, serta setelah itu Sepp Blatter berdiri serta berkata kalau aku wajib mempunyai kejuaraan dunia,” kenang Wille.” Itu sangat mengasyikkan buat didengar. Aku berharap buat itu, tetapi aku tidak berpikir hendak terjalin.”

Apa yang terjalin berikutnya?

Bisa jadi penanda terbanyak dari akibat pidato tersebut merupakan kesan yang dihasilkannya pada Blatter.” Aku berdialog dengannya sehabis[pidato] serta aku melihatnya bertahun- tahun setelah itu,” kata Wille.

Aku datang di situ serta setelah itu ia membagikan pidato sepanjang makan malam buat aku.

Seseorang Norwegia lain yang sudah bekerja buat pengembangan sepakbola perempuan sepanjang lebih dari satu dekade merupakan Per Ravn Omdal.

Mantan pemain sepakbola yang setelah itu jadi presiden NFF pada tahun 1987, yakin kalau pidato Wille- dan respons Blatter di kongres- adalah kunci dari apa yang terjalin berikutnya.

Mereka[Fifa] bereaksi dengan sangat kilat serta kembali dengan Piala Dunia uji coba di Cina pada tahun 1988 yang sangat berhasil. Aku terdapat di situ,” kata Omdal.

Turnamen undangan tahun 1988 jadi titik balik untuk sepakbola perempuan. Sehabis bertahun- tahun melaksanakan lobbying, Fifa menunjang Piala Dunia. Serta kongres tahun 1986 dikira selaku katalis pergantian.

Turnamen awal pada tahun 1991 diberi judul panjang” Kejuaraan Dunia Awal Fifa buat Sepak Bola Perempuan buat Piala M&M”- meskipun setelah itu diganti namanya jadi Piala Dunia secara retrospektif. Turnamen tersebut pula mengaitkan pertandingan yang berlangsung cuma sepanjang 80 menit.

Para perempuan diberikan waktu penuh 90 menit kala edisi 1995 diadakan di Swedia. Norwegia, yang jadi pionir, sukses mengangkut trofi pada tahun tersebut.

Tetapi masih terdapat jalur panjang yang wajib ditempuh…

Sebanyak 36 tahun sehabis penampilan Wille, seseorang perempuan Norwegia kembali menghasilkan gebrakan lewat pidato di kongres Fifa.

Kali ini, presiden perempuan awal NFF- dan mantan pemain internasional Norwegia- Lise Klaveness.

Dengan bayangan tahun 1986, Klaveness berdialog kepada audien yang nyaris sepenuhnya laki- laki dari pemain- pemain sepak bola terkemuka yang berkumpul buat kongres 2022 di Doha, menjelang Piala Dunia Qatar.

Ia berikan ketahui mereka kalau mereka butuh melaksanakan lebih banyak lagi, paling utama seputar kesetaraan.

Tetapi terdapat sebagian orang di ruangan tersebut yang tidak menerima baik pernyataannya.

Dalam wawancara dengan Layanan Dunia BBC, Klaveness berkata:” Kita telah menempuh jalur yang panjang semenjak Ellen berdialog di 1986, namun kita pula wajib realistis kalau tidak terdapat yang tiba dengan sendirinya buat sepak bola perempuan.

” Masih banyak negeri yang tidak sempat mempunyai presiden perempuan, kebanyakan negeri cuma mempunyai sedikit perwakilan perempuan di dewan mereka, kebanyakan negeri kesusahan buat memperoleh perempuan selaku pelatih, serta kebanyakan negeri berjuang supaya liga paling atas mereka mempunyai atlet handal sehingga mereka dapat hidup dari sepak bola.

” Masih terdapat jalur yang panjang sampai kita mempunyai area handal yang mencerminkan kemampuan besar sepak bola perempuan.”

Tetapi dengan Piala Dunia Perempuan 2023 yang menarik nyaris 2 juta pemirsa, serta jutaan yang lain lewat tv, susah buat tidak memandang kemajuan yang sudah dicapai.

Wille kurangi akibat pidatonya sebagian tahun yang kemudian, berkata kalau itu” cuma langkah kecil dalam ekspedisi” mengarah kemajuan sepak bola perempuan.

Klaveness mempunyai pemikiran yang berbeda.

ini merupakan perjuangan kemanusiaan serta sudah didorong oleh Ellen, namun pula oleh orang semacam Per yang sudah mengganti hidup kita seluruh.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.