May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Real Madrid Serius, Stop Buru Pemain Lagi

4 min read

Real Madrid Serius, Stop Buru Pemain Lagi – Dikabarkan oleh ESPN, Carlo Ancelotti sudah berikan konfirmasi atas permasalahan tersebut. Kehadiran Kylian Mbappe serta Endrick telah dikira lumayan oleh Don Carlo. Aku tidak mangulas soal kehadiran pemain, namun aku telah berkata kalau seluruhnya telah berakhir, ucap Ancelotti, dikutip dari One Football. Tidak terdapat pemain yang hendak keluar, seluruhnya mau bertahan, tambah pelatih dengan 5 titel Champions League tersebut.

Berita tersebut bisa jadi hendak membuat fans dari sebagian klub girang, misalnya Liverpool. Berakhirnya perburuan Madrid hendak membuat Trent Alexander- Arnold yang diisukan hendak dipinang Madrid dapat bertahan lebih lama di Anfield. Lalu, apakah keputusan buat tidak menaikkan pemain ini merupakan keputusan yang pas? Buat permasalahan Endrick, Don Carlo bisa jadi tidak hendak ambil pusing.

Kedatangan mega bintang asal Prancis tersebut jelas menaikkan opsi penyerangan yang dapat dimainkan oleh Don Carlo. Perkaranya, seluruh opsi yang dimilikinya merupakan pemain kelas elit yang bersama pantas buat masuk skuad utama Los Galacticos. Kylian Mbappe, Vinicius Junior, Rodrygo, serta Jude Bellingham.

2 nama terakhir, bisa jadi nyaman sebab mereka merupakan nama- nama sangat top di letaknya tiap- tiap. Tetapi, Mbappe serta Vini ialah pemain yang secara alami bermain di posisi yang sama: sayap kiri. Jelas suatu sikap mubazir apabila salah satu dari mereka tidak dimainkan.

Ini merupakan permasalahan awal untuk Don Carlo. Empunya sepak bola Eropa tersebut wajib sanggup menduetkan nama- nama besar yang saat ini terletak di dasar asuhannya. Tetapi, saat sebelum jauh mangulas soal kemungkinan- kemungkinan yang hendak terjalin pada skuad elegan Real Madrid masa ini, terdapat baiknya kita mundur ke dini dekade 2000- an pada masa 2002/ 03.

Dikala Don Carlo, seseorang fans berat Inter, menukangi AC Milan, dirinya memiliki permasalahan seragam dengan yang saat ini, 2 dekade setelah itu, dihadapinya lagi. Kala itu, Don Carlo cuma memiliki 3 slot di lini tengah, tetapi di San Siro terdapat sebagian gelandang yang namanya dapat membuat lawan gentar: Rui Costa, Rivaldo, Clarence Seedorf, Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, serta Ricardo Kaka.

Dikutip dari The Athletic, dalam bukunya bertajuk Quite Leadership, Don Carlo menceritakan,“ Kami mengatasinya dengan formasi diamond, di mana Pirlo serta Kaka silih bertukar posisi.

Don Carlo semenjak masa itu memasang 3 pemain tengah plus 1 pemain di no 10, tanpa winger murni. Rui Costa mengetuai serbuan di gelandang serbu, Gattuso mencekik siapapun yang melalui di balik, dan Pirlo serta Kaka yang silih memenuhi. Hasilnya, suatu trofi Champions League diraihnya di akhir masa serta nanti, skema tersebut pula yang mengganti Kaka jadi pemain terbaik di dunia.

Oleh sebab itu, permasalahan Mbappe sepatutnya bukan permasalahan berarti untuk Don Carlo. Pada wawancara bersama John Obi Mikel, Don Carlo menjawab kasus ini dengan santai,“ Memasukkan Mbappe ke dalam regu tidaklah suatu permasalahan. Butuh diingat, ia sudah berkata hendak menyesuaikan diri dengan regu. Kuncinya, tiap pemain wajib berkontribusi lewat talenta serta kualitasnya supaya bermanfaat buat regu.”

Dilansir dari Sky Sport, jurnalis sepak bola Spanyol, Semra Hunter, mengatakan kalau sisi kiri kayaknya hendak jadi posisi Vinicius Junior. Maksudnya, salah satunya posisi yang bisa jadi hendak diisi oleh Mbappe merupakan penyerang tengah. Los Merengues dapat memasang formasi 4- 3- 3 dengan Bellingham di posisi no 10, Vini di kiri, Rodrygo maupun Arda Guler di kanan, serta Mbappe yang di- backup Juanmi Latasa serta Endrick di tengah.

Mbappe sendiri juga ialah pemain yang fleksibel. Bersumber pada pembahasan The Athletic, masa 2023/ 24 kemudian, Mbappe banyak mencetak berhasil di dalam kotak penalti. Karena, walaupun dimainkan oleh Paris Saint Germain selaku sayap kiri, Mbappe diberi keleluasaan buat turut masuk ke dalam kotak penalti. Oleh sebab itu, harusnya Mbappe hendak menyesuaikan diri dengan gampang bila dirinya betul- betul diplot pada posisi no 9 di Real Madrid.

Berikutnya, di tengah Los Merengues masih wajib berpikir lagi buat mencari penerus Toni Kroos. Sesungguhnya, buat posisi tengah ini tidak hendak jadi urusan yang susah untuk Don Carlo. Karena, walaupun masa kemudian Kroos masih di Bernabeu masa kemudian, mereka telah mulai berupaya bermain tanpa dirinya serta Cedera Modric. Hasilnya? Tidak seburuk yang dibayangkan.

Posisi di lini balik, spesialnya di bagian tengah, sesungguhnya lumayan riskan. Karena, Rafa Marin serta Nacho tidak hendak bermarkas di Santiago Bernabeu masa ini. Parahnya, masa kemudian David Alaba wajib menepi sebab luka.

Ini merupakan lini sangat rawan yang dipunyai Los Merengues. Tetapi, Don Carlo tidak sangat menganggapnya selaku sesuatu permasalahan yang berat. Dirinya percaya kalau apa yang dimilikinya dikala ini telah lumayan buat mengarungi masa 2024/ 25.

Skuad telah nyaman. Vallejo kembali, Alaba lagi pemulihan. Kami memiliki bek tengah muda berbagai Joan, Jacobo, serta Raul yang telah turut berlatih serta memiliki mutu. Aku percaya kami telah lumayan buat posisi ini, ucap Don Carlo via ESPN.

Nyatanya, Los Merengues hendak kembali berupaya mengorbitkan pemain- pemain La Fabrica. Perguruan yang menciptakan nama- nama beken berbagai Raul Gonzalez, Iker Casillas, Jose Maria Guti, sampai Juan Mata. Bisa jadi kita hendak kembali memandang Los Merengues dengan bahan- bahan yang dihasilkannya, semacam dulu kala.

Apakah angkat tangannya Don Carlo dari perburuan pemain di bursa transfer terdapat kaitannya dengan Florentino Perez? Dapat jadi terdapat. Dilansir dari VOI, Real Madrid dinilai salah dalam memastikan prioritas. Florentino Perez dinilai mempunyai visi yang kurang baik sehingga lebih mementingkan pemain depan alih- alih menambal pemain balik.

Bisa jadi keputusan yang dicoba oleh Don Carlo ini ialah wujud keluhan terhadap kebijakan si presiden. Los Merengues sendiri masa ini hendak bermain lebih banyak dari masa kemudian. Karena, Champions League masa ini, dengan format barunya, hendak mempunyai jumlah laga yang lebih banyak.

Dapat saja mereka hendak mengawali masa dengan skuad seadanya serta di tengah masa hendak mulai menambal posisi- posisi yang butuh ditambal. Bukan tidak bisa jadi bila ini pula ialah strategi tertentu dari Don Carlo buat membuat skuadnya lebih efisien serta efektif.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.