May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Ribut dengan Suporter Sendiri, Ada Apa dengan Persib Bandung?

4 min read

Ribut dengan Suporter Sendiri, Ada Apa dengan Persib Bandung? – Walaupun Persib Bandung sukses menang 2- 0 melawan Persija Jakarta, terjalin kericuhan di akhir pertandingan di Stadion Sang Jalak Harupat. Kericuhan tersebut ialah lanjutan dari kegaduhan yang terjalin sebagian hari lebih dahulu. Bobotoh memanglah pernah menggeruduk Graha Persib buat menyuarakan aspirasinya.

Tetapi, sesungguhnya terdapat apa? Kok bisa- bisanya suatu klub malah berkonflik dengan suporternya sendiri. Buat itu, ayo kita coba bedah bersama.

Konflik Persib Bandung serta Bobotoh

Satu hari saat sebelum laga Persib menjamu Persija diselenggarakan, jauh di Argentina situ, pula ada laga besar antara Boca Juniors serta River Plate.

Telah dapat ditebak semacam apa respon fans Boca. Mereka marah serta kecewa. Gampangnya, misalnya Indonesia kalah tipis lawan Malaysia, di laga berarti misalnya final, serta Indonesia mencetak berhasil tetapi malah dianulir oleh wasit, kamu bakal kecewa berat bukan? Nah semacam itu yang dialami fans Boca.

Siapa juga, ingin tua sampai muda, ingin pria ingin wanita, seluruhnya mengomeli pemain. Sampai pada satu titik, kiper Boca, Sergio Romero, tidak tahan serta malah menghadiri dan menantang seseorang wanita di atas tribun.

Coba tebak apa respon yang dicoba manajemen Boca? Menghukum serta melarang suporternya buat masuk ke La Bombonera buat selamanya? Jelas tidak. Boca malah menghukum Sergio Romero. Dirinya dihukum 2 kali pertandingan tidak boleh main. Tanpa fans, mereka cuma klub tarkam yang dapat dibantai puluhan berhasil oleh River Plate.

Nah, kurang lebih semacam ini yang sama terjalin pada Bobotoh serta Persib Bandung. Kericuhan yang terjalin pada laga melawan Persija, tidak terdapat hubungannya dengan Persija. Bobotoh lebih kecewa dengan pihak Persib, dibanding wajib sulit payah buat membenci Persija.

Memangnya kenapa mereka mendemo Persib? Bobotoh mendemo Persib selaku respons dari peristiwa yang terjalin sehabis laga melawan Port FC. Kejadiannya mirip semacam yang terjalin pada fans Boca. Kelainannya, pada permasalahan Bobotoh, dia malah diseret masuk ke dalam lorong stadion. Bobotoh yang diseret ini mengaku kalau dirinya memperoleh kekerasan serta ancaman dari pemain dan staf. Tidak cuma itu, disebutkan pula terjalin permasalahan kekerasan intim yang dicoba oleh petugas steward.

Nah, tujuan Bobotoh berdemo merupakan buat memohon kejelasan pihak Persib apakah perihal tersebut betul- betul terjalin.“ Apa benar Henhen serta Kakang menarik korban ka kamar ubah? Apa benar di kamar ubah dokter Rafi Ghani nalapung korban?” tanya jurnalis kawakan, Zen Rahmat Sugito, selaku salah satu orator, dilansir dari Tribunnews.

Tuntutan Bobotoh bukanlah rumit, ialah bila memanglah benar, mereka memohon pihak Persib buat lekas menindak. Serta bila memanglah tidak terjalin, ya, silakan pula buka semacam apa yang sesungguhnya terjalin. Tetapi, sebab pihak Persib dikira sangat berputar- putar terpaut permasalahan ini, kesimpulannya kemarahan Bobotoh meluap sehabis laga melawan Persija.

Bobotoh Bakal Disingkirkan?

Selaku salah satu jurnalis kenamaan serta pula pecinta Persib Bandung, Zen Rumah sakit, menghasilkan unek- uneknya menimpa apa yang terjalin pada klub kesayangannya. Dia menyangka kalau pihak klub mau berupaya mencabut Persib dari suporternya sendiri.

Manajemen merasa kesusahan buat meningkatkan bisnisnya bila senantiasa memperoleh perlawanan. Baginya, perihal ini pula yang pada kesimpulannya melahirkan Bali United selaku suatu jalur keluar.

Persib ialah salah satu klub dengan basis suporter besar serta mengakar. Persib tidak dapat dipisahkan dari suporternya. Ini telah kadung menyatu dengan masyarakat serta kehidupannya. Seperti orang Surabaya dengan Persebaya, Jakarta dengan Persija, serta Medan dengan PSMS. Memisahkan keduanya tentu hendak memunculkan suatu perlawanan besar.

Perkaranya, dalam sebagian tahun terakhir, manajemen Persib dirasa semacam lagi lama- lama mencabut Persib dari akarnya. Salah satunya merupakan dengan pergantian bukti diri berbentuk bertepatan pada lahir. Pergantian ini dikira dicoba secara sepihak. Dialog terpaut kekisruhan ini tidak diwadahi dengan baik sehingga terkesan menghilangkan suporter serta masyarakat warga sekitarnya. Manajemen seolah membiarkan permasalahan begitu saja supaya suporter jengah, kemudian berangkat, serta setelah itu ditukar dengan yang lebih terkontrol.

Tidak cuma itu, saat sebelum kisruh tersebut, Bobotoh pula kecewa dengan manajemen Persib yang tidak mengusut kejadian Stadion GBLA. Manajemen dikira membiarkan permasalahannya menguap di hawa.

Bobotoh memanglah sebagian kali memprotes soal tiket. Mereka menyangka sarana GBLA dikala itu, tidak layak dihargai dengan harga yang terlampau besar.

Sementara itu apabila manajemen Persib ingin, mereka dapat saja meniru klub- klub Jerman. Klub- klub Jerman dapat berjalan beriringan dengan suporter. Apalagi mereka membagikan separuh sahamnya buat suporter. Tetapi bisnis mereka senantiasa berjalan, serta kemauan suporter pula dapat dipadati. Kuncinya? Simpel, ialah komunikasi.

Klub Indonesia memanglah lebih sesuai meniru model bisnis klub Jerman. Karena, keduanya memiliki basis suporter yang relatif besar. Alih- alih meniru model bisnis klub Inggris yang tiap pertandingannya lebih banyak diisi oleh para wisatawan. Sedangkan suporter serta masyarakat lokal tersingkirkan.

Apakah Aksi Keluhan Semacam Ini Sempat Terjalin?

Lalu, apakah protes- protes semacam yang dicoba sempat terjalin lebih dahulu? Ya jelas sempat. Apalagi di sepak bola Eropa yang dikira maju sekalipun. Pada sebagian permasalahan malah berjalan lebih brutal serta seram. Tetapi, di situ tidak hingga memakan korban jiwa. Kok dapat? Karena, pengamanan pertandingan di situ cuma memakai pasukan pengurai masa, alih- alih memakai kekerasan semacam gas air mata.

Di Belanda, fans Ajax sempat melaksanakan aksi yang sangat brutal selaku keluhan mereka terhadap manajemen. Mereka menyerbu kantor klub serta mengganggu seluruh suatu yang mereka temui. Perihal ini terjalin pada September 2023.

Kekalahan pada laga sengit melawan si rival, Feyenoord cumalah faktor. Pangkal perkaranya merupakan ketidakbecusan manajemen mengelola klub. Mulai dari permasalahan Marc Overmars, kepergian Erik ten Hag, sampai berujung dengan merosotnya prestasi klub.

Sedangkan di Jerman, demo terpaut suporter ialah perihal yang jamak terjalin. Demo kayaknya telah jadi tabiat serta aktivitas teratur yang dicoba oleh para suporter.

Dari sekian banyaknya aksi keluhan terhadap manajemen terdapat satu yang lumayan fenomenal, ialah aksi yang dicoba oleh fans Hamburg SV. Pada laga terakhir saat sebelum Hamburg terdegradasi, mereka menghujani lapangan dengan suar. Kabut asap mengepul tebal di lapangan sehingga pertandingan dihentikan. Seluruh aksi ini ialah wujud kekecewaan kepada manajemen yang dikira kandas melaksanakan klub.

Walaupun nampak mencekam, aksi suporter Hamburg ini terbilang nyaman. Karena, pihak keamanan cuma melindungi aksi mereka supaya tidak melebar ke mana- mana. Juga orang- orang di stadion, mereka pula menikmatinya dengan santai. Tidak menganggapnya kampungan ataupun apa. Karena mereka sadar, demonstrasi ialah metode supaya aspirasi mereka didengar.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.