Satu Cedera, Tim Gagal Mempertahankan Gelar Liga Inggris
4 min read
Satu Cedera, Tim Gagal Mempertahankan Gelar Liga Inggris – Suatu regu ibarat puzzle serta pemain merupakan kepingan- kepingannya. satu lenyap puzzle itu tidak sempurna. Begitulah suatu regu. Apabila salah satu pemainnya lenyap, suatu regu hendak nampak ompong. Serta hasilnya, besar mungkin mengecewakan. Terlebih jika regu itu kandas menciptakan kepingan pengganti.
Dalam sejarah Liga Inggris, banyak juara bertahan kandas mempertahankan gelarnya hanya gara- gara satu pemainnya luka. Siapa saja tim- tim tersebut? Ayo kita membahasnya.
Manchester United 1997/ 98
Cerita treble Manchester United tahun‘ 99 dapat jadi tidak ubahnya gorden yang menutupi kekecewaan, tangis, serta penghinaan sehabis kandas mempertahankan gelar Liga Inggris masa lebih dahulu. Ceritanya begini. Masa 1997/ 98, Manchester United memiliki kesempatan jadi regu awal yang mencapai gelar Liga Inggris dalam 3 masa beruntun di masa Premier League.
Setan Merah mengangkangi Newcastle United di peringkat kedua dalam 2 masa lebih dahulu. United terletak dalam suasana yang pas buat mencapai gelar juara pada dikala itu. Dalam 7 minggu dini, 17 poin telah diraih pasukan Sir Alex Ferguson.
Di minggu ke- 9, Pasukan Fergie bertandang ke Elland Road, markasnya Leeds United. Laga MU vs Leeds ini nanti hendak jadi laga yang merangsang konflik antara Roy Keane serta Alf- Inge Haaland. Waktu itu ayahnya Erling Haaland menguatkan Leeds. Malang untuk United, di laga tersebut Keane terjatuh.
Dia terkapar di atas rumput. Alf- Inge kemudian mendekati Keane yang terkapar. Bukan buat menolongnya, tetapi malah mencelanya. Keane memanglah masih dapat berdiri serta menuntaskan laga. Walaupun United kesimpulannya kalah 1- 0 atas Leeds.
Kekalahan itu diiringi petaka lain. Karena nyatanya ligamen lutut Roy Keane robek. Serta dia juga mesti absen sepanjang sisa pertandingan United masa itu. Tanpa si kapten, United berupaya bertahan.
Tetapi, kehabisan kapten membuat United gontai. Gelar ketiga juga raib. United kalah satu poin dari Arsenal. Ryan Giggs mengakui, kehabisan Keane jadi salah satu pemicu kegagalan MU mencapai gelar Liga Inggris masa tersebut.
Manchester City 2019/ 20
Tidak hanya Manchester United yang kandas mencapai gelar Liga Inggris dalam 3 masa beruntun akibat salah satu pemainnya luka, sang orang sebelah pula ikut- ikutan. Alkisah, pada masa 2019/ 20, The Citizens membidik gelar ketiga. Pada 2 masa lebih dahulu, mereka mengangkangi Manchester United serta Liverpool.
Demi tekad mencapai 3 gelar Liga Inggris beruntun, Josep Guardiola mendatangkan Rodri serta Joao Cancelo masa itu. Tetapi Pep merasa telah lumayan dengan skuad yang terdapat.
Nyatanya kehabisan Kompany cuma satu permasalahan yang membuka keran permasalahan lain. Di pertengahan September masa itu, Aymeric Laporte hadapi luka lutut serta wajib absen sekurang- kurangnya 6 bulan. Sementara itu Laporte merupakan bek yang berfungsi membawakan gelar masa lebih dahulu.
Absennya Laporte membuat Guardiola hanya memiliki Nicolas Otamendi serta John Stones, ataupun Fernandinho serta Kyle Walker yang dapat jadi alternatif. Keengganan merekrut pengganti Kompany walhasil kian memperkeruh pertahanan City.
Nahas, Laporte bukan hanya absen 3 bulan. Luka hamstring yang menyusul luka lututnya membuat si pemain mesti absen sampai masa tuntas. City juga kandas mengejar laju Liverpool. Di akhir masa, Guardiola dituntut membagikan trofinya ke Jurgen Klopp.
Manchester United 2011/ 12
Persaingan masa 2011/ 12 jadi perebutan gelar sangat dramatis untuk kedua regu Manchester. Kita ketahui kalau masa itu, berhasil Sergio Aguero melawan Queens Park Rangers bawa City ke podium.
Jika ditilik kembali, Manchester United sesungguhnya dapat mempertahankan gelarnya masa itu, andai sukses mengalahkan Manchester City di salah satu pertandingan. Sayangnya, kan, tidak. Di pertemuan awal di Old Trafford, MU yang bermain tanpa Nemanja Vidic digiling 6- 1.
Rencananya, di pertemuan kedua, Fergie mengincar kemenangan. Hendak namun malapetaka malah yang menghadiri MU.
Sehabis ditilik, pemain Serbia itu mengidap luka ligamen lutut. Pasti saja perihal ini merugikan MU. Tanpa bek yang sempat terpilih selaku bek terbaik Liga Inggris itu, Manchester United terpincang- pincang.
United juga kalah. Robekan ligamen membuat Vidic kesimpulannya hanya bermain dalam 6 pertandingan masa itu.
Chelsea 2015/ 16
Sehabis dalam 4 masa, dari 2010/ 11 sampai 2013/ 14 juara Liga Inggris senantiasa dari Manchester, Chelsea mendobrak dengan mencapai gelar di masa 2014/ 15.
Tetapi, kegemilangan di masa itu lenyap di masa selanjutnya. Chelsea nyatanya terserang sindrom masa kedua Mourinho, di mana memanglah, pelatih yang satu ini sehabis juara umumnya kandas.
Jika dilihat kembali, menyusutnya performa Chelsea masa itu bukan hanya aspek Mourinho saja. Masa itu langit Stamford Bridge jadi mendung pekat sehabis sebagian pemain luka. Serta yang sangat berakibat merupakan cederanya si kiper, Thibaut Courtois.
Masa lebih dahulu, Courtois berfungsi vital sehingga gawang Chelsea tidak banyak kebobolan. Kala itu Chelsea apalagi cuma kebobolan 32 berhasil. Sangat sedikit dari segala regu di Liga Inggris.
Tetapi, pada masa 2015/ 16 yang apalagi belum separuh jalur, Courtois hadapi robekan pada meniskusnya. Sekembalinya ke skuad, Chelsea malah kalah dalam 2 laga berturut- turut mengalami Bournemouth serta Leicester pada Desember masa itu. Kekalahan ini membuat Mourinho dipecat. Chelsea terpaku di posisi 10.
Liverpool 2020/ 21
Nasib seikat 3 duit pula dirasakan Liverpool. Masa 2019/ 20 jadi masa yang dahsyat untuk The Reds. Itu merupakan masa awal untuk mereka memenangkan gelar Liga Inggris di masa Premier League.
Di masa itu, hampir tidak satu menit juga dilalui Liverpool tanpa Van Dijk. Ketangguhannya membuat The Reds mencapai 99 poin. Sehabis mencapai gelar, ambisinya merupakan mempertahankannya.
Kalah di minggu keempat oleh Aston Villa 7- 2. Kekalahan itu bisa jadi tidak hendak mempengaruhi apabila pada minggu selanjutnya, Liverpool tidak kehabisan Virgil Van Dijk.
Sehabis menempuh pengecekan, Van Dijk didiagnosa luka ACL. Luka itu memaksanya mengakhiri masa lebih kilat. Kehabisan Van Dijk membuat Jurgen Klopp mesti berkutat pada pemain muda serta menggunakan transfer Januari.
Tetapi, seluruh energi serta upaya tidak membuahkan hasil. Kehabisan si komandan mengganti segalanya. Paling tidak buat juara bertahan, dia tidak lebih kurang baik dari Chelsea.