Siasat Licik Lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
4 min read
Siasat Licik Lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Bila diibaratkan musisi, kiprah Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu sebelas duabelas sama Bernadya. Bersama pendatang baru, tetapi langsung membagikan gebrakan. Bila Bernadya dengan lagu- lagu galau yang relate dengan Gen Z, hingga Skuad Garuda muncul dengan sepakbola indah serta semangat juang dalam menaklukan tiap lawannya.
Walaupun tiba dengan status anak kemarin sore lantaran belum sempat terletak di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Indonesia buat regu lawan ketar- ketir berkat gebrakan tersebut. Lucunya, sebagian regu lawan malah mempersiapkan hasrat terselubung buat melemahkan kekuatan Indonesia. Apa saja siasat itu?
Indonesia Regu“ Terlemah” di Tim C
Lebih dahulu Indonesia belum sempat terletak di fase ini. Hingga dari itu, tidak salah apabila Indonesia diucap selaku pendatang baru. Selaku salah satunya wakil Asia Tenggara di ajang ini, Indonesia jadi regu“ terlemah” di Tim C. Pembaharuan terakhir dari web formal FIFA, Indonesia terletak di urutan 133 dunia. Sedangkan Jepang jadi negeri dengan ranking sangat besar, ialah 18 dunia.
Di dasar Jepang, terdapat Australia yang menempati posisi 24. Kemudian di urutan ketiga terdapat Arab Saudi asuhan Roberto Mancini yang terletak di urutan ke- 56. Dengan mengejutkan, Bahrain naik ke urutan 80, serta Cina naik ke urutan 87. Dengan begitu, cuma Indonesia yang terletak di luar 100 besar ranking FIFA.
Secara ranking FIFA, Indonesia pula masih ketinggalan jauh sama kontestan lain di Tim C. Tetapi yang dicoba mereka malah sebaliknya. Tim- tim lain di Tim C malah lebih mewaspadai Indonesia. Sebagian dari mereka apalagi menghalalkan seluruh metode buat meredam kekuatan King Indo.
Siasat Licik China
Upaya awal tiba dari Cina. Bagi Jawa Pos, federasi sepakbola Cina hendak menggelar pertandingan tersebut di Qingdao Youth Football Stadium, yang terletak di Qingdao, Shandong.
Keputusan Cina buat memainkan laga di Qingdao membuat Timnas Indonesia wajib menempuh ekspedisi yang panjang serta meletihkan. Kita seluruh ketahui, ekspedisi yang jauh hendak menghabiskan energi serta mood bermain dari punggawa Garuda. Bila perihal ini terjalin, hingga Timnas Cina jelas diuntungkan dalam laga ini.
Jarak dari Beijing ke Qingdao yang menggapai nyaris 7 jam ekspedisi. Yang kian parah, kabarnya ekspedisi dari Beijing ke Qingdao hendak lewat jalan darat. Dengan jarak tempuh segitu, pantat dari Rafael Struick serta kolega tentu kesemutan sebab sangat lama duduk di bis.
Erick Thohir juga merespons keputusan federasi sepakbola Cina ini. Baginya, ekspedisi ke stadion tersebut hendak jadi tantangan besar untuk skuad asuhan Shin Tae- yong.
Bahrain Ikut- ikutan
Tidak hanya Cina, Bahrain juga ikut- ikutan. Mereka mengendalikan rencana supaya dapat menyulitkan Timnas Indonesia kala bertandang ke Bahrain pada bertepatan pada 10 Oktober 2024 ataupun 5 hari saat sebelum Indonesia bertolak ke Beijing.
Kabarnya, Bahrain tengah mengupayakan buat memajukan agenda pertandingan. Yang awal mulanya malam hari, hendak dimainkan sore ataupun siang hari. Perihal tersebut dicoba supaya pemain- pemain Indonesia kepanasan. Sebab bagi Lahat Pos, temperatur di Bahrain dapat menggapai lebih dari 40 derajat celcius di siang hari.
Apalagi bagi World Informasi, dalam satu tahun terakhir temperatur di Bahrain lagi panas- panasnya. Rata- rata dikala siang hari temperatur optimal di Bahrain menggapai 40, 7 derajat celcius. Catatan paling tinggi dicapai pada Juli tahun 2023. Kala itu, di dekat jam satu siang suhunya menggapai 46 derajat celcius.
Dengan tingkatan kepanasan segitu, pemain- pemain Indonesia tentu hendak gampang keletihan. Kita telah sempat memandang gimana Jay Idzes cs bermain sore hari kala mengalami Irak sebagian bulan kemudian. Hasilnya begitu mengecewakan. Pemain berbagai Thom Haye apalagi telah kehilangan tenaga di 30 menit awal.
Arab Saudi Juga
Metode yang kurang lebih sama pula sudah dipertimbangkan oleh Arab Saudi. Ini merupakan stadion terbanyak yang dipunyai oleh Arab Saudi. Tetapi, terdapat berita yang tersebar kalau temperatur di wilayah Jeddah lagi tidak bersahabat. Dalam 3 bulan terakhir, Arab Saudi sudah hadapi kenaikan temperatur dekat 2 derajat. Apalagi kenaikan temperatur tersebut mungkin besar hendak menimbulkan temperatur rata- rata di Jeddah serta Mekah jadi dekat 44 derajat Celcius.
Tidak hanya itu, Stadion King Abdullah pula diketahui selaku jimat untuk skuad asuhan Roberto Mancini. Sang Elang Hijau memiliki rekor bagus kala bertanding di kandangnya tersebut. Mengutip Suara. com, Arab Saudi tidak sempat kalah kala melawan regu Asia semenjak stadion tersebut ditetapkan pada 2014 silam.
Australia
Bila Arab Saudi serta Bahrain menggunakan cuaca yang panas, hingga Australia beda lagi. Mereka mau meredam kekuatan Timnas Indonesia dengan metode menghalangi kedatangan fans Indonesia kala awaydays pada akhir Maret 2025 nanti. Federasi sepakbola Australia mengerti betul kalau fans merupakan pemain ke- 12 Timnas Indonesia.
Jarak dari Indonesia ke Australia juga lumayan dekat, cuma 4 jam ekspedisi dari Jakarta jika naik pesawat. Hingga dari itu, Australia menjauhi lonjakan pemirsa Indonesia di stadion.
Tetapi, sampai dikala ini belum terdapat statment formal soal jumlah tiket yang disediakan buat regu tandang. Toh pertandingannya baru hendak diadakan tahun depan. Australia tentu hendak kembali memikirkan wacana ini sehabis mengalami Indonesia di Gelora Bung Karno September nanti.
Indonesia Dapat Balas?
Lalu, gimana dengan Jepang? Negara Sakura jadi salah satunya kontestan yang tidak pesimis kala mengalami Indonesia nanti. Pasukan Hajime Moriyasu apalagi yakin kalau laga hendak berjalan menarik. Jepang kabarnya hendak senantiasa bermain melanda total dengan sungguh- sungguh, walaupun lawannya‘ hanya’ Indonesia. Sepanjang ini belum terdapat siasat- siasat licik yang disiapkan oleh The Blue Samurai.
Di sisi lain, memandang persiapan lawan yang ada- ada saja, apakah Indonesia hendak tinggal diam? Pilihannya hanya 2, ingin menjajaki metode main mereka ataupun tidak. Bila ingin, Indonesia sesungguhnya dapat saja membalas dengan mempersiapkan hasrat terselubung buat melemahkan para lawannya.
Misalnya, PSSI dapat memilah venue yang jauh dari Jakarta. Mainkan saja pertandingan di Balikpapan ataupun Papua. Struktur Negeri Indonesia yang berupa kepulauan tentu hendak menyulitkan akses regu lawan. Mereka dapat berganti- ganti pesawat hingga 3 kali serta menempuh jalan darat berpuluh- puluh km buat hingga di posisi pertandingan. Belum wajib berurusan dengan rumitnya bea cukai.
Bila metode itu pula dirasa menyulitkan Jordi Amat cs, hingga mainkan saja di Jakarta. Tetapi bukan di Gelora Bung Karno, melainkan di Jakarta International Stadium. Stadion tanpa track lari hendak membagikan sensasi tertentu untuk regu tamu. Fans fanatik Indonesia tentu hendak membagikan sambutan yang“ hangat” kepada regu yang bertandang.