Taktik City Dalam Pertarungan Premier League, Tuntut Menang!
3 min read
Taktik City Dalam Pertarungan Premier League, Tuntut Menang! – Manchester City terus menampilkan tekad kokoh mereka dalam mengalami ketentuan Premier League, walaupun tantangan hukum mereka lebih dahulu sudah kandas.
Klub ini senantiasa berkomitmen buat mengalami bermacam hambatan hukum sampai sukses mencapai hasil yang mereka mau. Salah satu pertempuran mereka berkaitan dengan ketentuan APT( Ketentuan Transaksi Pihak Terpaut) yang mengendalikan transaksi keuangan klub.
Pada bulan Juni, Manchester City ikut serta dalam persidangan majelis hukum dengan Premier League yang mangulas salah satu konvensi komersial mereka, ialah perjanjian baru klub dengan Etihad Airways.
Konvensi ini jadi sorotan sebab mengaitkan nilai yang sangat besar. Suatu laporan independen dari Nielsen, yang digunakan oleh regulator Premier League, memperhitungkan kalau hak yang dijual ke Etihad sangat signifikan.
City menantang evaluasi tersebut, namun majelis hukum memutuskan kalau Premier League tidak berperan di luar batasan dengan memperhitungkan konvensi tersebut lebih besar dari nilai pasar yang normal.
Nilai dari transaksi tersebut, tercantum durasi serta perbandingannya dengan pemasukan komersial klub yang lain, tidak seluruhnya terungkap sebab terdapatnya penyuntingan. Tetapi, dengan fokus pada tantangan hukum yang diajukan City, bisa diasumsikan kalau transaksi ini ialah salah satu peninggalan sangat menguntungkan dalam portofolio komersial klub.
City sendiri merasa ketentuan APT sangat menghalangi serta membatasi mereka dalam melaksanakan bisnis. Ketentuan ini pula mendasari ketentuan keuntungan serta keberlanjutan( PSR) yang diterapkan Premier League buat melindungi penyeimbang finansial klub- klub partisipan.
Oleh sebab itu, Manchester City berupaya menantang ketentuan tersebut di majelis hukum, walaupun kesimpulannya kandas. Tetapi, mereka memperoleh sebagian kemenangan kecil dalam prosesnya, semacam memasukkan pinjaman dari pemegang saham ke dalam ketentuan APT serta keberhasilan dalam sebagian aspek prosedural.
Perlawanan Terhadap Ketentuan Premier League
Perilaku Manchester City terhadap ketentuan APT nyatanya hendak terus bersinambung. Mereka secara aktif memberitahukan kepada 19 klub Premier League yang lain kalau analisis Premier League terhadap ketentuan tersebut salah. City berkomentar kalau ketentuan APT tidak lagi berlaku serta tidak terdapat alibi buat lekas mengubahnya.
Bila lebih dari 14 klub membagikan suara buat mengamandemen ketentuan APT dalam sebagian pekan mendatang, Premier League bisa jadi hendak memperbarui ketentuan tersebut. Tetapi, City bisa jadi tidak hendak tinggal diam serta terus melancarkan tantangan hukum mereka.
Pesan yang dikirim oleh penasihat hukum City, Simon Cliff, menyiratkan kalau tiap upaya buat memperbarui ketentuan hendak menuju pada lebih banyak gugatan hukum yang hendak memakan bayaran besar. Dalam pesan tersebut, Cliff menganjurkan supaya tidak melaksanakan aksi tergesa- gesa, mengingat resiko lebih banyak proses hukum yang mahal.
Premier League saat ini terletak dalam suasana yang unik. Selaku organisasi yang diharapkan melaksanakan kompetisi berolahraga yang adil serta balance, Premier League mengalami tantangan dari salah satu klub terkaya serta sangat mempengaruhi.
Tiap upaya buat berikan sanksi kepada Manchester City ataupun menolak konvensi komersial mereka dapat berujung pada pertempuran hukum yang panjang serta rumit.
Tekanan di Manchester City
Tekanan yang dialami eksekutif klub dalam menciptakan keuntungan serta mencapai kesuksesan di lapangan nyatanya terus menjadi besar. Laporan majelis hukum membagikan pengetahuan mendalam tentang ketegangan yang terdapat di antara pihak- pihak yang ikut serta.
Kala sengketa menimpa nilai pasar normal konvensi Etihad tumbuh, pengacara City memperoleh evaluasi baru dari pihak ketiga yang menunjang tujuan mereka. Tetapi, proses ini memakan waktu serta menimbulkan kesusahan besar untuk regulator Premier League.
Kesimpulan dari persidangan ini menyoroti betapa besarnya skala pertempuran yang lagi dialami oleh Manchester City. Tantangan besar mereka, kalau dewan Premier League sudah berperan“ tidak masuk ide” dalam memperhitungkan konvensi Etihad, kandas dalam nyaris seluruh aspek, kecuali sebagian poin prosedural.
Tetapi, regu hukum City tidak hendak gentar, serta mereka terus berharap Premier League tidak mengganti ketentuan yang dapat mengganggu posisi mereka. Ancaman gugatan hukum lebih lanjut nyatanya hendak terus terdapat, sampai City memperoleh hasil yang di idamkan.