Vietnam Ngatain Indonesia, Mending Ngaca Dulu
4 min read
Vietnam Ngatain Indonesia, Mending Ngaca Dulu – Makin tinggi pohon, makin kencang pula angin menerpa. Peribahasa ini kayaknya jadi perkata yang cocok buat menggambarkan suasana regu nasional Indonesia saat ini. Terus menjadi besar prestasi yang sukses dicapai oleh Skuad Garuda, hingga terus menjadi banyak cobaan, kritikan, serta rintangan yang menghadang.
Salah satunya timbul dari media- media negeri orang sebelah yang tidak bosan merendahkan Timnas Indonesia. Yang terkini, terdapat media Vietnam menulis kabar yang berisi sindiran serta olok- olok kepada Timnas Indonesia yang lagi berlaga di Piala AFF U- 19.
Huffftt…. Apa Vietnam tuh tidak ngaca ya jika sepakbola mereka tuh saat ini lagi tidak baik- baik saja? Lalu, gimana respons Coach Indra Sjafri soal kabar miring ini?
Cerminan lebih luasnya tuh ini. Terdapat media Vietnam yang bernama samaran The Thao 247 mengkritik performa Timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri yang lagi berpartisipasi di Piala AFF U- 19.
The Thao 247 memandang mutu Indonesia terletak jauh di atas Kamboja. Bagi mereka, sepatutnya Indonesia dapat menang telak lawan The Young Angkor Warriors.
Ini bukan kali awal media Vietnam mengolok- olok kinerja Timnas Indonesia. Lebih dahulu, telah banyak media serta akun- akun tidak jelas yang julidin Indonesia. Dari yang awal mulanya mengkritik proyek naturalisasi, kemudian mengkritik karakter Shin Tae- yong yang bisanya hanya marah- marah, hingga merendahkan mutu Indonesia di depan universal.
Keliatan cari panggung banget. Naudzubillah min dzalik.
Sepanjang ini, para punggawa Timnas Indonesia serta Shin Tae- yong masih kalem dalam menjawab celotehan media- media asing. Entah sebab udah gemes ataupun emang lagi iseng aja, pelatih yang diketahui dengan blusukannya itu membagikan respons menohok pada media Vietnam yang mengkritik regu asuhannya.
Dengan santainya, di tengah tahap latihan yang padat, Indra Sjafri menanggapinya dengan menegaskan media Vietnam serta media- media lain di luar situ supaya memandang kenyataannya di lapangan. Usai tahap latihan Timnas Indonesia U- 19, Indra Sjafri berkata kalau mengalami regu yang bertahan penuh selama laga semacam Kamboja bukanlah gampang.
Argentina pula kesusahan bobol gawang Indonesia dikala bermain di Gelora Bung Karno. Kok tidak diketawain ya?” ucap Indra Sjafri dilansir CNN Indonesia.
Awal mulanya masih kalem, tetapi lambat- laun Coach Indra mulai terbawa atmosfer. Mantan pelatih Bali United itu kesimpulannya sedikit membalas kritikan media Vietnam dengan menegaskan pertandingan antara Vietnam serta Myanmar yang berakhir imbang 1- 1. Baginya, Vietnam yang kandas menang melawan regu non unggulan tidak layak mengoreksi hasil game Timnas Indonesia U- 19.
Coach Indra memohon media Vietnam buat memandang apa yang dirasakan regu nasionalnya sendiri saat sebelum mengkritik regu nasional lain. Yang harusnya diketawain tuh Timnas Vietnam yang kandas menang lawan Myanmar. Bukan Timnas Indonesia. Indonesia menang 2- 0 atas Kamboja.
Fyi saja nih, supaya kamu ngerti seburuk apa Vietnam. Di kelompok usia, Piala AFF U- 19 jadi turnamen sangat tidak bersahabat untuk Vietnam.
Apalagi mirisnya, di tahun 2019, dikala jadi tuan rumah, Vietnam pula kandas menembus fase gugur. Jadi, normal mendengar kritik media Vietnam, Indra Sjafri tidak goyah sedikit juga.
Sehabis disindir semacam itu, pasukan Indra Sjafri malah kian ngeri. Skuad Garuda Muda asuhannya kembali menunjukkan tingkat game yang luar biasa di pertandingan terakhir penyisihan Tim A melawan Timor Leste. Bermain di Gelora Bung Tomo, Timnas Indonesia langsung mengambil kendali game semenjak peluit sepak mula dibunyikan.
Tidak perlu waktu lama untuk Indonesia buat membuka keunggulan. Lumayan mengejutkan, sebab si kerabat dekat tidak tinggal diam. Mereka bangkit serta membandingkan peran jadi 1- 1 di menit 23 lewat eksekusi penalti Ricardo Rorinho.
Lagi dalam mood terbaik, Raven kembali mencetak berhasil buat bawa Indonesia unggul 2- 1. Tidak ingin kalah dari Raven, Figo Dennis turut berkontribusi di berhasil ketiga yang tercatat selaku berhasil bunuh diri pemain Timor Leste. Alih- alih mengendurkan serbuan, Indonesia U- 19 malah menaikkan pundi- pundi berhasil di babak kedua.
Kali ini gantian Kadek Arel, Arkhan Kaka, serta Muhammad Kafiatur yang jadi mimpi kurang baik penjaga gawang Timor Leste. The Little Samba Nations cuma menaikkan satu berhasil lewat Alexandro Bahkito menit 86.
Dari 3 laga yang dimainkan, anak asuh Indra Sjafri menyapu bersih dengan kemenangan. Dengan begitu, Indonesia mengumpulkan 9 poin serta lolos ke babak selanjutnya dengan status juara tim. Tidak hanya itu, Indonesia yang mencetak 8 berhasil keluar selaku salah satu regu terproduktif sepanjang ini. Skuad ramuan Indra Sjafri cuma kalah dari Australia yang masih mencetak 12 berhasil dari 2 pertandingan serta Malaysia yang telah mencetak 16 berhasil cuma dari 2 pertandingan saja.
Jumlah berhasil ini mungkin masih hendak meningkat mengingat Australia serta Malaysia masih menyisakan satu pertandingan lagi. Bila Malaysia hendak melawan hendak melawan Thailand, Australia bakal mengalami Myanmar. Walaupun begitu, baik Australia ataupun Malaysia telah ditentukan lolos ke fase gugur.
Vietnam Kena Karma
Lalu, gimana nasib Vietnam, yang medianya padat jadwal menjelek- jelekan Indonesia? Tidak terselamatkan. Vietnam tidak sanggup menampilkan mutu selaku regu yang dapat tampak kompetitif.
Skuad ramuan Hien Vinh Hua cuma mencapai satu hasil imbang 1- 1 melawan Myanmar serta mendadak cosplay jadi perkedel dikala melawan Australia. Di laga tersebut, Vietnam dihajar habis- habisan oleh skuad muda The Socceroos dengan skor 6- 2.
Itu berarti Vietnam hanya dapat cetak 3 berhasil dalam 2 pertandingan. Anyway, walaupun masih menyisakan satu pertandingan melawan Laos, hasil laga itu tidak hendak mengganti nasib Nguyen FC di Piala AFF U- 19 edisi kali ini. Sebab Vietnam telah ditentukan kandas menembus fase gugur.Thailand lah yang berhak menemani Indonesia, Malaysia, serta Australia ke babak selanjutnya.
Bila pada kesimpulannya Vietnam juga menang selusin berhasil atas Laos, mereka cuma hendak mengoleksi 4 poin. Itu tidak lumayan buat menyalip Thailand yang telah mengoleksi 6 poin di klasemen perebutan peringkat kedua terbaik.