Yakin Nggak Mau Nonton Serie A? Pemainnya Bikin Emyu Nyesel!
4 min read
Yakin Nggak Mau Nonton Serie A? Pemainnya Bikin Emyu Nyesel! – Sehabis menuntaskan giornata ke- 7 akhir minggu kemudian, dinamika yang terjalin di Serie A terkategori lumayan seru. Walaupun tidak segemerlap Premier League, Serie A sanggup membagikan jaminan kalau mereka pula dapat memperkenalkan hiburan yang tidak kalah bermutu dari liga rivalnya.
Mulai dari bangkitnya sebagian pemain serta klub- klub yang lebih dahulu flop, sampai kedekatannya dengan faktor Indonesia membuat liga ini layak buat kamu tonton. Lalu, apa saja keseruan yang telah terjalin di Serie A sepanjang ini?
Dibuang Mu, McTominay , Gea jadi Gacor
Satu perihal yang dapat dikatakan buat mewakili Serie A sepanjang ini merupakan“ penyesalan Manchester United”. Loh kok dapat begitu? Alasannya, sepanjang ini, 2 pemain yang dibuang Setan Merah malah tampak seram di Italia.
Awal, Scott McTominay. McTominay kesimpulannya bergabung bersama Antonio Conte yang lagi dalam misinya membangkitkan Napoli. Hasilnya, lumayan mengesankan. Suatu berhasil serta assist dalam cuma 4 laga telah diciptakannya. Apalagi golnya ke gawang Como akhir minggu kemudian dicetak cuma dalam waktu 26 detik!
Sedangkan itu, pemain yang dibuang Erik ten Hag lebih dini, David de Gea, pula tampak tidak kalah mengesankan. De Gea yang bermain bersama Fiorentina, akhir minggu kemudian sukses menggagalkan 2 buah penalti AC Milan pada laga keempatnya di Serie A. Berkat aksi ciamiknya ini, La Viola sukses menggaet 3 poin dari runner up Serie A masa kemudian tersebut.
Udah mulai nyesel belum nih, fans Emyu?
Klub Jay Idzes Merana
Sampai giornata ke- 7, Venezia masih terpuruk di ujung klasemen. Mereka terjebak di posisi 20 sehabis hadapi 5 kekalahan dan suatu kemenangan serta hasil seri.
Sehabis kekalahan atas Verona akhir minggu kemudian, Eusebio di Francesco selaku nahkoda Venezia angkat suara. Mantan pemain AS Roma ini menyoroti metode kebobolan timnya yang dinilai terjalin dengan metode yang seragam, ialah dari bola mati. Di Francesco menyebut Jay Idzes serta kolega butuh tingkatkan tingkat konsentrasinya lagi.
Sialnya, sehabis sela waktu internasional berakhir, mereka wajib mengalami klub dengan tingkatan produktivitas besar, Atalanta. Sepanjang ini, La Dea bersama Inter jadi klub dengan berhasil paling banyak, ialah 16 berhasil.
Inter Digendong Marcus Thuram
Ngomong- omong soal Inter, mereka memanglah terkategori on fire sepanjang ini. Walau kalah di Madonnina, Biscione meriah 4 kemenangan dan 2 seri yang menempatkan di posisi 2.
Dari hasil apiknya ini, Simone Inzaghi wajib betul- betul berterima kasih dengan Marcus Thuram. Striker kocak asal Prancis ini sepanjang ini tampak membara dengan 7 berhasil dalam 7 laga di Serie A. Hasil ini, membuat pemain yang akrab dipanggil Tikus ini berbagi posisi paling atas top scorer dengan Mateo Retegui yang pula mempunyai catatan berhasil yang sama.
Sayangnya, performa apik di lini depan tidak dibarengi dengan kekokohan lini balik. Sepanjang 7 laga, Inter telah terbobol 9 kali. Perihal ini ialah suatu kemunduran yang nyata.
Juventus Mengesankan Bersama Thiago Motta
Bila berdialog soal pertahanan, sepanjang ini Juventus lah yang jadi rajanya. Klub yang belum terkalahkan ini sedangkan bertengger di dasar Inter serta baru kebobolan sekali. Berhasil itu juga baru terbentuk di akhir minggu kemudian sehabis Juventus ditahan imbang Cagliari 1- 1.
Butuh diakui, performa La Vecchia Signora hadapi kenaikan ekstrem sehabis ditangani Thiago Motta. Fans Juve tentu sepakat bila game Motta jauh lebih meyakinkan serta menjanjikan dibanding skema buntu Massimiliano Allegri sebagian masa terakhir. Hendak menarik dilihat semacam apa performa Juve ke depannya, mengingat di laga berikutnya mereka hendak mengalami klub yang pula lagi on fire, Lazio.
Lazio Merajalela dengan Pelatih yang Tidak Memiliki Nama
Lawan Juventus di giornata 8 nanti memanglah lagi membara. Lazio sedangkan duduk di posisi 4, persis di dasar Sang Nyonya Tua. Le Aquile bisa dikatakan tampak mengejutkan dengan pelatih barunya, Marco Baroni. Mantan pelatih Hellas Verona ini memanglah diprotes di dini kedatangannya.
Tetapi, lama- lama dia meyakinkan diri kalau keputusan manajemen Biancoceleste memilihnya tidaklah suatu kesalahan. Bersama Marco Baroni, Lazio tampak lumayan produktif dengan 14 berhasil. Sepanjang ini, mereka jadi klub kedua dengan rataan shot on goal paling banyak ialah, 6 tembakan ke gawang per pertandingan.
Plus, Fotmob pula mencatat kalau Lazio masih jadi klub dengan raihan sepak pojok paling banyak, ialah 49 kali alias 7 korner per laga. Tugas Lazio saat ini merupakan membenahi lini balik yang rapuh.
Napoli Merajalela Bersama Conte
Tidak terdapat yang menyangka bila Antonio Conte nyatanya dapat langsung nyetel dengan Napoli. Alasannya, Conte sendiri mengakui kalau klubnya lagi dalam keadaan yang kacau di dini masa kemudian, gara- gara ruwetnya proses transfer Victor Osimhen. Oleh sebab itu, Conte baru dapat memperoleh pemain kesayangan, Romelu Lukaku, di akhir- akhir bursa transfer.
Untungnya, kesabaran Conte ini berbuah hasil. Walaupun di minggu awal mereka kalah, 6 laga selanjutnya Napoli dapat mencapai 5 kemenangan serta suatu hasil seri dari Juventus. Sedangkan Lukaku kesimpulannya tampak apik dengan donasi 3 berhasil serta 3 assist dari 14 berhasil yang telah Napoli cetak.
AC Milan Masuk Angin Bersama Fonseca
Walaupun sukses memutuskan rekor kurang baik Derby Della Madonnina, performa AC Milan di dasar Paolo Fonseca sangat tidak normal. Rossoneri tampak angin- anginan. Kadangkala menang, kadangkala seri, kadangkala pula kalah. Performa mereka tidak dapat ditebak sepanjang 7 laga ke balik. Walaupun sedangkan bertengger di posisi 6.
Walaupun terkategori produktif dengan 15 berhasil, lini balik Il Diavolo pula butuh diperbaiki. Tidak cuma itu, AC Milan pula telah mengoleksi 2 kartu merah. Catatan ini membuat mereka sejajar dengan Lecce serta Hellas Verona di posisi kedua peraih kartu merah paling banyak.
Como Belum Dapat Apa- Apa
Sedangkan itu, klub yang pernah menggegerkan publik sepak bola nasional, Como, nampak biasa saja sepanjang ini. Anak asuh Cesc Fabregas ini sejatinya tampak lumayan baik bila dibanding dengan klub Jay Idzes. Sampai minggu ke- 7, Como telah mencetak 10 berhasil yang membuat mereka terletak di peringkat 8 klub tersubur. Sayangnya, lini balik mereka lumayan rapuh sebab telah terbobol 14 kali. Maksudnya, mereka rata- rata kebobolan 2 berhasil dalam satu pertandingan.