Stade Brestois 29, kali pertama bertanding Liga Champions UEFA
3 min read
Stade Brestois 29, kali pertama bertanding Liga Champions UEFA – Persiapan buat Liga Champions diwarnai dengan kepergian pemain serta permasalahan stadion, tetapi hasil imbang berikan harapan. Sehabis berdiri sepanjang 4 puluh 4 tahun, tepatnya pada tahun 1950, Stade Brestois kesimpulannya berkesempatan buat melakoni debutnya di Eropa. Pertandingan hari Rabu nanti tidak cuma hendak menandai debut Liga Champions, namun pula pertandingan melawan Sturm Graz yang ialah pertandingan perdana Les TiZefs di sepak bola Eropa.
Baru dipromosikan kembali dari divisi kedua Prancis pada tahun 2019, Brest sudah beroperasi di pinggiran Ligue 1 semenjak dikala itu, dengan finis di papan tengah( peringkat ke- 11 pada 2021- 22) yang ialah posisi terbaik mereka saat sebelum masa kemudian. Tetapi, di dasar kepemimpinanÉric Roy yang luar biasa( serta tidak bisa jadi, mengingat rekornya), regu tersebut finis ketiga di klasemen akhir, mengalahkan Lille, Nice, serta Lyon, serta pula memainkan sepak bola melanda yang kohesif serta modern.
Mereka sudah memperoleh ganjarannya, bermain di kompetisi terbanyak di daratan itu, namun hendak melaksanakannya dengan catatan pemain yang menurun pada bursa transfer masa panas. Sedangkan sebagian bintang regu masa kemudian, tercantum playmaker Romain Del Castillo serta gelandang tengah mempengaruhi Pierre Lees- Melou, sudah menolak tawaran buat hengkang, yang lain tidak.
Pergilah fokus muda yang menjanjikan Lilian Brassier, yang pindah ke Marseille dengan status pinjaman serta opsi pembelian, dan penyerang Steve Mounié- sosok yang bisa jadi telah diketahui oleh penggemar Inggris sebab masa sulitnya di Huddersfield sepanjang periode pendek klub tersebut di Liga Utama. Tim tersebut pula sudah kehabisan sebagian pemain yang tidaklah starter senantiasa, namun senantiasa ialah bagian berarti dalam strategi Roy, ialah penyerang yang serbaguna serta fokus, Martín Satriano serta Jérémy Le Douaron.
Sudah terjalin pertumbuhan buat mengambil alih kelompok 4 tersebut, tetapi pengeluaran besar- besaran buat jalan trem di hari- hari terakhir pasar transfer cuma menciptakan Mom Baldé, yang ialah wujud yang lumayan mempengaruhi sedangkan di Troyes tetapi mengecewakan di Lyon; Romain Faivre, yang kembali ke klub tempat dia mengukir namanya sehabis 2 tahun yang tidak berarti; Ludovic Ajorque, yang bersinar di Strasbourg tetapi tampak kurang baik di Jerman; serta pemain muda internasional Mali, Kamory Doumbia, yang bersama klub dengan status pinjaman masa kemudian, tetapi kerap kesusahan buat masuk ke dalam regu.
Walaupun pesona sepak bola asosiasi Champions, kelompok tersebut menyangka registrasi selaku perihal yang susah, suatu realitas yang diperkuat oleh mutu penampilan mereka, tetapi pula oleh keluhan dari pemain yang sudah keluar. Le Douaron berangkat ke Palermo, suatu klub yang berkesan di Italia walaupun bermain di divisi kedua, sedangkan Mounié bergabung dengan Augsburg di Jerman secara free. Secara signifikan, Brassier, walaupun Marseille melaksanakan usaha besar, serta mungkin peningkatan pendapatan, sudah bergabung dengan regu di mana ia bisa jadi tidak hendak jadi starter yang bisa diandalkan.
Bagaimanapun pula, kala seorang memandang undian, di samping pertandingan kandang melawan Bayer Leverkusen serta sebagian pertandingan melawan Real Madrid serta Barcelona, nyatanya regu Bretons sudah diberikan rangkaian pertandingan yang lumayan positif. Sehabis mengalami Sturm Graz pekan ini, 4 pertandingan mereka selanjutnya merupakan melawan RB Salzburg, Sparta Prague, Shakhtar Donetsk, serta PSV Eindhoven. Berkata kalau Les Privateers hendak jadi opsi utama di antara seluruh itu hendak salah menggambarkan ketidakstabilan mereka di akhir masa semi, tetapi mereka tidak hendak dikira selaku yang tidak tersentuh di antara kelima itu. Tingkatan kemenangan yang diprediksi 8 sampai 10 fokus yang diharapkan buat menggapai babak playoff nyatanya terletak dalam jangkauan mereka.